Haiya, sudah
lama tidak membuat sebuah postingan. Saya percaya bahwa orang-orang sudah
melesat jauh meninggalkan saya dalam hal memposting. Well it’s okey, kali ini
saya ingin membagikan sebuah metode dalam mengambil sebuah keputusan. Nama
metode ini dinamai dengan “10-10-10”. Metode ini saya dapatkan dari Suzy Welch
dalam bukunya yang berjudul “The Power of 10-10-10”.
Setiap orang
tentunya pernah mengalami kebimbangan akan pilihan-pilihan hidup. Kita tahu
bahwa pilihan-pilihan senantiasa berada disekitar kita, baik pilihan mengenai
pendidikan, pekerjaan, hubungan antarpersonal atau kelompok, bahkan
pilihan-pilihan sulit hidup yang lain misalnya seperti memilih sang tambatan
hati -_”
Metode
10-10-10 ini diharapkan dapat membantu kita dalam mengambil sebuah keputusan.
Tentunya sebuah keputusan yang membuat kita dan orang-orang disekeliling kita
bahagia. Bagaimana mungkin kita merasa bahagia jika setiap keputusan masih kita
ambil karena dorongan orang lain atau situasi dan keadaan? Nah, jikalau
terkadang kita mengambil keputusan karena didorong oleh hal tersebut, cobalah
berhenti sejenak lalu berpikir apakah keputusan kita benar dengan cara mengajukan
tiga pertanyaan berikut ini:
1.
Apa konsekuensi keputusan yang saya buat dalam
10 menit ke depan?
2.
Apa konsekuensi keputusan yang saya buat dalam
10 bulan ke depan?
3.
Apa konsekuensi keputusan yang saya buat dalam
10 tahun ke depan?
Dengan
mengajukan pertanyaan tersebut, kita akan membayangkan dampak ke depan dari setiap
keputusan yang kita ambil. Dampak dari keputusannya dilihat dari tiga kerangka
waktu. 10 yang pertama menunjukkan dampak “saat ini juga”, berarti dampaknya
dapat kita rasakan dengan segera. Lalu 10 yang kedua menunjukkan suatu titik
masa depan yang belum terlalu jauh yang mana kita masih dapat memprediksi atau
menduga konsekuensi tentang keputusan awal yang kita ambil. Dan terakhir adalah
10 yang ketiga yang mewakili waktu di masa depan yang secara detailnya atau
faktanya masih samar. Tentunya 10-10-10 bukan berarti 10 menit 10 bulan dan 10
tahun, akan tetapi ini hanyalah sebuah simbol dan kita dapat menggantinya,
misalnya dengan 10 menit-10 hari-10 minggu.
Begitulah
penjelasannya, semoga ketika kita dihadapkan oleh pilihan-pilihan metode
10-10-10 ini dapat membantu dan dapat diterapkan. Tidak lupa, saya tunggu cerita pengalaman kalian jika sudah menggunakan pengambilan keputusan dengan metode 10-10-10. Akhir postingan ini saya akan
memberikan suatu contoh mengenai kegunaan 10-10-10.
Alkisah
seorang pemuda bernama Andi akan mengajak kekasihnya jalan-jalan ke
tempat-tempat bersejarah yang ada di kotanya pada Sabtu pagi. Ketika Andi dalam
perjalanan menuju rumah kekasihnya tidak disangka sandal yang digunakannya
putus, jadilah kejadian tersebut dijadikan Andi sebagai kejadian paling
memahitkan karena gagal jalan bersama kekasih gara-gara putus sandal. Pada hari
berikutnya Andi mengajak ulang mengenai jalan-jalannya yang tidak kunjung
terlaksanakan dengan kekasihnya, hari itu juga Andi membeli sebuah motor agar
Hari Sabtu selanjutnya Andi dapat mewujudkan rencananya untuk mengunjungi
tempat-tempat bersejarah.
Sabtu pagi pun
tiba dengan sinar mentari yang amat cantik. Andi dengan menggunakan motornya menempuh
perjalanan kerumah kekasihnya dengan lancar jaya. Aman, saat itu sandalnya
tidak putus. Andi merasa menjadi orang yang paling bahagia saat itu, sampai-sampai
ia tersenyum sepanjang jalan karena suasana hatinya sedang baik. Tiba-tiba Brrr....Brrrr...
BrrRRR... motor Andi tidak melaju walaupun sudah di gaspol. Ternyata eh
ternyata kali ini rantai motor Andi yang putus. Saat itu senyuman Andi yang mulanya
tersungging manis mulai berubah menjadi asam. Ada-ada saja memang. kasian
kekasihnya lekas turun dan mendorong motor Andi. Mungkin hari itu langit sedang
tidak berpihak pada sepasang kekasih ini, kekasih Andi sudah capek-capek dorong
motor malah putus sandalnya.
Karena geram
untuk kedua kali jalan-jalan bersama kekashinya tidak jadi, Andi mulai mencari
solusi lain, dia diberitahu oleh temannya untuk memutuskan jalan-jalan bersama
kekasihnya dengan metode 10-10-10. Andi pun mulai berpikir. Jika Hari Sabtu
saya akan jalan-jalan, kendaraan apa yang harus saya gunakan agar di dalam
perjalanan tidak terhambat ini itu (putus sandal)? Pilihan-pilihanpun mulai
bermunculan di benaknya, diantaranya dengan jalan kaki, mengendarai motor,
becak, angkot atau bus. Andi pun mulai memikirkan masing-masing konsekuensi
pilihan-pilihan tersebut dengan tiga kerangka waktu yang didesain oleh Andi
sediri. Pada akhirnya Andi mendapatkan pilihan terbaik menurut hematnya
sehingga dia memutuskan untuk memilih menggunakan bus. Sabtu ketiganya pun
tiba, saat itu sudah malam dan Andi sedang beristirahat dengan takzim mengingat
perjalanan mengunjungi tempat bersejarah bersama kekasihnya hari itu begitu
membahagiakan.