Thursday 22 May 2014

Mengambil Keputusan dengan Metode 10-10-10




Haiya, sudah lama tidak membuat sebuah postingan. Saya percaya bahwa orang-orang sudah melesat jauh meninggalkan saya dalam hal memposting. Well it’s okey, kali ini saya ingin membagikan sebuah metode dalam mengambil sebuah keputusan. Nama metode ini dinamai dengan “10-10-10”. Metode ini saya dapatkan dari Suzy Welch dalam bukunya yang berjudul “The Power of 10-10-10”.

Setiap orang tentunya pernah mengalami kebimbangan akan pilihan-pilihan hidup. Kita tahu bahwa pilihan-pilihan senantiasa berada disekitar kita, baik pilihan mengenai pendidikan, pekerjaan, hubungan antarpersonal atau kelompok, bahkan pilihan-pilihan sulit hidup yang lain misalnya seperti memilih sang tambatan hati -_”

Metode 10-10-10 ini diharapkan dapat membantu kita dalam mengambil sebuah keputusan. Tentunya sebuah keputusan yang membuat kita dan orang-orang disekeliling kita bahagia. Bagaimana mungkin kita merasa bahagia jika setiap keputusan masih kita ambil karena dorongan orang lain atau situasi dan keadaan? Nah, jikalau terkadang kita mengambil keputusan karena didorong oleh hal tersebut, cobalah berhenti sejenak lalu berpikir apakah keputusan kita benar dengan cara mengajukan tiga pertanyaan berikut ini:

1.       Apa konsekuensi keputusan yang saya buat dalam 10 menit ke depan?
2.       Apa konsekuensi keputusan yang saya buat dalam 10 bulan ke depan?
3.       Apa konsekuensi keputusan yang saya buat dalam 10 tahun ke depan?


Dengan mengajukan pertanyaan tersebut, kita akan membayangkan dampak ke depan dari setiap keputusan yang kita ambil. Dampak dari keputusannya dilihat dari tiga kerangka waktu. 10 yang pertama menunjukkan dampak “saat ini juga”, berarti dampaknya dapat kita rasakan dengan segera. Lalu 10 yang kedua menunjukkan suatu titik masa depan yang belum terlalu jauh yang mana kita masih dapat memprediksi atau menduga konsekuensi tentang keputusan awal yang kita ambil. Dan terakhir adalah 10 yang ketiga yang mewakili waktu di masa depan yang secara detailnya atau faktanya masih samar. Tentunya 10-10-10 bukan berarti 10 menit 10 bulan dan 10 tahun, akan tetapi ini hanyalah sebuah simbol dan kita dapat menggantinya, misalnya dengan 10 menit-10 hari-10 minggu.
Begitulah penjelasannya, semoga ketika kita dihadapkan oleh pilihan-pilihan metode 10-10-10 ini dapat membantu dan dapat diterapkan. Tidak lupa, saya tunggu cerita pengalaman kalian jika sudah menggunakan pengambilan keputusan dengan metode 10-10-10. Akhir postingan ini saya akan memberikan suatu contoh mengenai kegunaan 10-10-10.


Alkisah seorang pemuda bernama Andi akan mengajak kekasihnya jalan-jalan ke tempat-tempat bersejarah yang ada di kotanya pada Sabtu pagi. Ketika Andi dalam perjalanan menuju rumah kekasihnya tidak disangka sandal yang digunakannya putus, jadilah kejadian tersebut dijadikan Andi sebagai kejadian paling memahitkan karena gagal jalan bersama kekasih gara-gara putus sandal. Pada hari berikutnya Andi mengajak ulang mengenai jalan-jalannya yang tidak kunjung terlaksanakan dengan kekasihnya, hari itu juga Andi membeli sebuah motor agar Hari Sabtu selanjutnya Andi dapat mewujudkan rencananya untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah.

Sabtu pagi pun tiba dengan sinar mentari yang amat cantik. Andi dengan menggunakan motornya menempuh perjalanan kerumah kekasihnya dengan lancar jaya. Aman, saat itu sandalnya tidak putus. Andi merasa menjadi orang yang paling bahagia saat itu, sampai-sampai ia tersenyum sepanjang jalan karena suasana hatinya sedang baik. Tiba-tiba Brrr....Brrrr... BrrRRR... motor Andi tidak melaju walaupun sudah di gaspol. Ternyata eh ternyata kali ini rantai motor Andi yang putus. Saat itu senyuman Andi yang mulanya tersungging manis mulai berubah menjadi asam. Ada-ada saja memang. kasian kekasihnya lekas turun dan mendorong motor Andi. Mungkin hari itu langit sedang tidak berpihak pada sepasang kekasih ini, kekasih Andi sudah capek-capek dorong motor malah putus sandalnya.

Karena geram untuk kedua kali jalan-jalan bersama kekashinya tidak jadi, Andi mulai mencari solusi lain, dia diberitahu oleh temannya untuk memutuskan jalan-jalan bersama kekasihnya dengan metode 10-10-10. Andi pun mulai berpikir. Jika Hari Sabtu saya akan jalan-jalan, kendaraan apa yang harus saya gunakan agar di dalam perjalanan tidak terhambat ini itu (putus sandal)? Pilihan-pilihanpun mulai bermunculan di benaknya, diantaranya dengan jalan kaki, mengendarai motor, becak, angkot atau bus. Andi pun mulai memikirkan masing-masing konsekuensi pilihan-pilihan tersebut dengan tiga kerangka waktu yang didesain oleh Andi sediri. Pada akhirnya Andi mendapatkan pilihan terbaik menurut hematnya sehingga dia memutuskan untuk memilih menggunakan bus. Sabtu ketiganya pun tiba, saat itu sudah malam dan Andi sedang beristirahat dengan takzim mengingat perjalanan mengunjungi tempat bersejarah bersama kekasihnya hari itu begitu membahagiakan.